Pemimpin Tertinggi umat
Katolik, Paus Fransiskus telah menyelesaikan perjalanan Apostolik Asia Pasifik ke Indonesia tanggal
6 September 2024 lalu. Tur ini merupakan serangkaian kunjungan selain ke Papua
Nugini, Timor Leste, serta Singapura.
Kedatangan Paus ke
Indonesia tahun ini merupakan kali ketiga setelah Tur Paus Paulus VI pada tahun
1970, dan Paus Santo Yohanes Paulus II di tahun 1989.
Pemilihan Indonesia
sebagai destinasi pertama ke Asia Pasifik merupakan sesuatu hal yang menarik,
mengingat Indonesia merupakan negara dengan mayoritas Muslim terbesar seluruh
dunia.
Kunjungan kali ini menyisakan
beberapa kesan mendalam bagi banyak kalangan, pasalnya selain memberikan contoh
kesederhanaan, Paus juga memberi pesan perdamaian, khususnya untuk publik Indonesia.
Hal tersebut
dicontohkan saat Pemimpin Hirarki tertinggi umat Katolik hanya menggunakan
pesawat komersial sebagai transportasi menuju Asia. Paus menggunakan
maskapai ITA Airways yang membutuhkan waktu satu hari untuk sampai ke lokasi
tujuan.
Setibanya di Jakarta, Bapa
Suci memilih mobil Toyota Innova Zenix yang tidak anti peluru untuk
rute kunjungan. Peristiwa tersebut jauh dari kesan fasilitas mewah yang biasa
digunakan tokoh penting dunia.
Untuk penginapan, Papa
Francis memilih untuk tinggal di Kedutaan Vatikan di Indonesia ketimbang
menginap di Hotel. Sama seperti saat dirinya berdinas di Vatikan, ia memilih
untuk tinggal di wisma sederhana daripada Istana.
Pria bernama lengkap
Jorge Mario Bergoglio ini telah membuat dunia terkesima ketika mencontohkan kesederhanaannya
ke publik dunia.
Dalam beberapa momen perayaan besar umat Katolik seperti Kamis Putih, dirinya selalu menyempatkan membasuh kaki Narapidana serta pengungsi di Roma, Italia.
Selain itu, Sri Paus
dikabarkan sering mendonasikan gajinya kepada
anak-anak terlantar, serta korban perang di seluruh dunia.
Simbol
Perdamaian Dunia
Papa Fransesco (sebutan
latin untuk paus) kerap menyampaikan pesan perdamaian untuk
seluruh dunia. Menurut sumber Kompas, hal ini dilakukan saat dirinya menandatangani
Nota Perdamaian Dunia dengan pemerintah Mesir, juga saat meminta Presiden
Suriah untuk menghentikan perang saudara yang sempat terjadi di negara tersebut.
Baru-baru ini, Paus
juga menyerukan semua pihak yang bertikai dalam konflik Israel-Palestina untuk melakukan
gencatan senjata dengan cara berunding dan negosiasi antar dua Negara tersebut.
Tidak mengherankan jika
beberapa tokoh dunia seperti Presiden Rusia Vladimir Putin, serta mantan Presiden
Iran, Mahmoud Ahmadinejad memuji konsistensi kampanye toleransi dan perdamaian
yang telah dilakukannya.
Untuk diketahui sebelumnya, pada tanggal 5 September lalu, Paus asal Argentina ini mengunjungi tempat keagamaan seperti Masjid Istiqlal, serta mengadakan dialog dengan pemuda Lintas Agama di terowongan perdamaian, yang menghubungkan Masjid istiqlal dan Gereja Katedral.
Sempat terjadi momen
indah pada kunjungannya ke Istiqlal. Saat sesi foto, imam besar Masjid, Nasaruddin Umar mencium kening Sri Paus, yang spontan dibalas penciuman tangan
oleh sang Paus. Hal ini menunjukan karakter pribadi yang toleran antara dua
tokoh lintas agama tersebut.
Beberapa testimoni juga
ditujukan untuk Paus dari beberapa pemuda muslim Indonesia yang pernah mendapat
beasiswa ke Vatikan. Mereka mengaku mendapatkan perlakuan yang sangat manusiawi
ketika berada disana. Kesan mendalam ini sekaligus menjadi bukti keteladanan
toleransi Sri Paus.
Dikutip dari sumber CNBC, pada agenda terakhir dalam kunjungannya, Paus Fransiskus memimpin Misa
Kudus di Gelora Bung Karno yang dihadiri 87 ribu umat Katolik dari seluruh
Indonesia.
Hari terakhir di Jakarta, Paus mengikuti upacara perpisahan di Bandara Soekarno Hatta untuk bertolak ke Bandara Port Moresby, Papua Nugini dan melanjutkan Tur Apostolik.
Komentar
Posting Komentar