Langsung ke konten utama

Arc De Triomphe, Simbol Masa Keemasan Prancis

Pastinya banyak dari kita sangat mengenal kota paris iconic dengan menara Eiffel bukan? Seluruh mata dunia traveler pasti akan mengarah kepada menara tertinggi di dunia tersebut karena syarat dengan sejarah dan keindahannya. Kali ini penulis akan mengajak anda untuk menyimak kota Paris dari sudut pandang berbeda yakni sebuah lengkung bersejarah kota mode dunia. Kebetulan saya mendapatkan foto langsung dari rekan yang sedang berpergian ke Prancis, bersyukur karena mendapat bahan yang fantastis, thanks to him. 

Kali ini kita ingin mengulas sebuah monumen yang didirikan oleh Kaisar Prancis pada abad ke 19, Napoleon Bonaparte. Seperti yang disadur dari History.com, walau berpostur pendek Napoleon merupakan pemimpin militer yang cerdas, ambisius, dan tangguh pada jamannya. Ini dibuktikan dengan penaklukan sebagian besar Eropa termasuk Rusia oleh pasukannya. Untuk memperingatinya, sang kaisar membangun sebuah tugu lengkung yang dinamai Arch De Triomphe.

Arsitektur megah ini dimulai pembangunannya pada tahun 1806 oleh arsitek kenamaan Prancis, Jeane Chalgrin yang diteruskan oleh Jean Nicolas Huyot dibantu beberapa seniman Prancis kala itu. Untuk mewujudkan impian sang kaisar, Prancis memerlukan waktu pengerjaan selama kurang lebih 30 tahun, sayangnya Napoleon tidak sempat melihat hasil akhir pembangunan museum ini lantaran meninggal dunia di tahun 1836. Menara dengan tinggi 50 meter dan lebar 45 meter ini merupakan representasi Prancis abad kejayaan. Di atas dalam lengkung terlihat 36 simbol kemenangan Bangsa Prancis dibawah kepemimpinan sang kaisar. 

Sekilas jika dilihat dari ornamennya kita akan menilai sebuah bangunan seperti halnya tugu biasa. Namun jika diamati lebih lanjut ada kesan romawi yang sangat kental menghiasi dinding tugu, hal ini lantaran pembangunan Arc De Triomphe terinspirasi dari tugu romawi kuno "Arc Of Titus". Hingga saat ini ada tugu lain di Korea Utara yang mirip dan lebih besar dari ini, namun yang stunning di dunia ya cuma disini.

Uniknya monument ini terletak di tengah 12 jalan besar di Paris, jadi sangat bagus untuk disaksikan. Icon Paris ini sering dijadikan tempat selebrasi disaat pergantian tahun. Arc sendiri berarti lengkung, dan Triomphe berarti pencapaian sukses, jadi jika suatu saat anda ke monument ini, ingatlah dengan pencapaian sukses bangsa Prancis. (Credit: Mr. Rio)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Giveaway Gitar pada Beberapa Konser Green Day, Akankah Momen Ini Terjadi di Jakarta?

Musisi kenamaan Green Day resmi mengumumkan Tournya ke Indonesia. Lewat laman promotor terkemuka Indonesia, Ravel Entertainment, Band beranggotakan Billie Joe Armstrong (Vocal Gitar), Mike Dirnt (Bass), dan Tree Cool (Drum) mengkonfirmasi akan berangkat manggung di Ancol Jakarta pada bulan Februari 2025 mendatang. Informasi terkait konser diumumkan pihak promotor lewat situs greendayjkt.com.  Jika mendengar nama grup ini, saya teringat pengalaman mendengarkan musik hingga membawakan lagu mereka ketika pentas seni. Lirik lagu yang bercerita tentang kehidupan, kemanusiaan, politik, social hingga percintaan sangat menarik perhatian para pecinta maupun pelaku industri musik. Vibes yang positif dan gairah muda menjadi magnet tersendiri bagi band ini. Dalam kiprah musik internasional, Green Day telah menyabet beberapa penghargaan kelas dunia seperti Grammy Award, MTV Music Award, Nickelodeon Kids, Billboard Music, Kerrang Award, American Music Award, Iheart Music Award hingga Brit Mu...

Seri Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia : Potret Kesederhanaan dan Toleransi Dunia

Pemimpin Tertinggi umat Katolik, Paus Fransiskus telah menyelesaikan perjalanan Apostolik Asia Pasifik ke Indonesia tanggal 6 September 2024 lalu. Tur ini merupakan serangkaian kunjungan selain ke Papua Nugini, Timor Leste, serta Singapura. Kedatangan Paus ke Indonesia tahun ini merupakan kali ketiga setelah Tur Paus Paulus VI pada tahun 1970, dan Paus Santo Yohanes Paulus II di tahun 1989. Pemilihan Indonesia sebagai destinasi pertama ke Asia Pasifik merupakan sesuatu hal yang menarik, mengingat Indonesia merupakan negara dengan mayoritas Muslim terbesar seluruh dunia. Kunjungan kali ini menyisakan beberapa kesan mendalam bagi banyak kalangan, pasalnya selain memberikan contoh kesederhanaan, Paus juga memberi pesan perdamaian, khususnya untuk publik Indonesia. Hal tersebut dicontohkan saat Pemimpin Hirarki tertinggi umat Katolik hanya menggunakan pesawat komersial sebagai transportasi menuju Asia. Paus menggunakan maskapai ITA Airways yang membutuhkan waktu satu hari untuk sam...

Format Baru Timnas Indonesia Racikan Coach Shin Tae Yong Siap Goyang Sepakbola Internasional

Timnas Indonesia menunjukan kemajuan performa yang sangat signifikan saat menahan imbang tim raksasa sepakbola seperti Australia dan Arab Saudi dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Evolusi ini lantaran pelatih Shin Tae Yong yang dianggap sukses menerapkan strategi jitu-nya untuk pasukan Garuda. Menurut sumber Media Indonesia, STY berhasil melakukan revolusi fisik dan mental terhadap pemain timnas Indonesia. Pelatih asal Korsel tersebut berani memotong para pemain senior yang tidak disiplin, dan menggantinya dengan pemain muda. Faktor lain dalam kebangkitan tim nasional merah putih ialah Naturalisasi. Dengan langkah ini, Indonesia yang tadinya hanya mampu memperlihatkan kualitas permainan saat menghadapi timnas Asia Tenggara, kini mampu bersaing menghadapi tim raksasa dari luar area. Sejak tahun 2020, tercatat sedikitnya 19 pemain Naturalisasi Timnas Indonesia yang berlaga untuk ajang internasional. Menurut sumber bola.com, keseluruhan pemain naturalisasi adalah pema...