Setengah Abad lalu NASA (National Aeronautics And Space
Administration), badan antariksa milik AS berhasil mendaratkan Neil Armstrong dan Edwin “Buzz” Aldrin ke
permukaan bulan. Pencapaian ini disusul dengan mendaratnya pesawat Apolo 17 di bulan Desember 1972. Kini
NASA yang di support Canada Space Agency (CSA) sedang menyiapkan sebuah terobosan
baru yang memiliki nilai fantastis untuk peradaban manusia di masa depan.
Jika misi sebelumnya hanyalah untuk mencapai bulan, kini tujuan
NASA berikutnya menjadikan bulan sebagai pembuka jalur untuk
perjalanan pesawat luar angkasa ke planet berikutnya. Badan antariksa tersebut juga akan mengolah sumber daya yang dimiliki bulan menjadi keuntungan dalam penjelajahan luar angkasa.
Menurut NASA, kutub selatan bulan menyimpan berton- ton air
yang membeku hingga dapat dijadikan oksigen atau bahan bakar pesawat menuju
tempat yang lebih jauh seperti MARS atau planet lainnya. Kandungan mineral pada
air di bulan juga dapat dieksplorasi menjadi keuntungan sendiri untuk mahluk
bumi. Hal ini menjadikan bulan diprediksi mampu menjadikan tempat checkpoint
spacecraft di masa depan.
Dengan Project bertitel “Artemis”, NASA dan sekutunya telah
menciptakan pesawat luar angkasa mereka yang diberi nama Orion. Spacecraft ini
akan membawa penumpang menuju ke bulan sejauh 238, 855 mil dari bumi atau
sekitar 384,400 kilometer. Pesawat nirawak Orion melalui project Artemis 1 sukses
kembali mendarat ke bumi dengan selamat di bulan Desember 2022.
Selanjutnya NASA akan meluncurkan Orion melalui project Artemis 2 dengan awak kapal yang berisi 4 orang crew, yakni dua orang pilot dan dua mission specialist.
Crew yang akan berangkat dalam misi diantaranya; 3 orang berkebangsaan Amerika
yakni; Reid Wiseman (Commander), Victor Glover (Pilot), Christina Hammock Koch
(Mission Specialist), dan seorang berkebangsaan Kanada yakni Jeremy Hansen
(Mission Specialist).
Hal ini menjadi pengalaman pertama NASA dalam membawa seorang
perempuan dan kulit berwarna dalam misinya ke permukaan bulan. Selain itu,
Artemis 2 memiliki misi akan membuka jalur untuk manusia mendarat ke permukaan
bulan, atau kata lainnya tes penerbangan pesawat luar angkasa
Orion yang berisi awak kapal menuju bulan.
Selanjutnya pada project Artemis 3, Orion akan membawa beberapa crew untuk mendarat ke bulan. Jika seniornya sang Apollo hanya membawa manusia dalam beberapa hari di permukaan bulan, misi Artemis 3 akan mencoba membawa manusia ke permukaan bulan untuk menjalankan misi eksplorasi kutub selatan lunar hingga beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan.
Keren
BalasHapusThanks ante ii
BalasHapus