Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2022

Komedian yang Namanya Kerap Digunakan Sebagai Julukan

Sesaat di sebuah gedung perkantoran saya mendengar seorang karyawan berkata “Gila lu Ndro”, ketika menyapa temannya yang datang terlambat pada salah satu event penting. Kalian pasti udah paham kan jika julukan “Ndro” merujuk nama “Indro” sang pelawak legenda itu. Hal ini membuat saya berfikir betapa banyaknya nama komedian yang dipakai dalam percakapan sehari hari. Fenomena semacam ini telah membuktikan kepada kita bagaimana nama para Pelawak Indonesia dikenang sepanjang masa oleh masyarakat. Julukan tersebut kerap digunakan untuk sebagian orang oleh karena kemiripan fisik, gestur badan, nama, bahkan karakter. Penggunaannya tetap terdengar di sekitar kita, walau sebagian pelawak sudah tidak terlalu aktif di dunia peran. Lalu siapa saja mereka? Ini dia sebagian nama pelawak yang sering digunakan sebagai julukan (menurut versi saya ya…) hehehe 1. Indro Warkop DKI Komedian legend yang satu ini pasti kalian masih sering lihat filmnya di layar kaca. Tergabung dalam Warkop DKI (Dono Kasi

Direkrut Label Luar Negeri, Harumkan Indonesia di Panggung Internasional

Trend saat ini ketika musisi lokal tidak hanya meniti karir di negerinya sendiri, melainkan merambah dunia International. Sebenarnya sudah lama terjadi seperti halnya musisi Anggun C. Sasmi, seorang artis yang ngetop di tahun 90-an. Anggun mencoba mencari hokinya ke Perancis di tempat suaminya tinggal. Nasib baik berpihak kepadanya, terbukti popularitas anggun makin lama kian menanjak. Demikian halnya Agnes Monica yang telah mencoba keberuntungan di musik Internasional. Agnes bahkan sempat beberapa kali kolaborasi dengan musisi International seperti Chris Brown dan DJ Steve Aoki. Seakan tidak mau kalah, artis milenial Indonesia mencoba mengikuti jejak seniornya, Anggun dan Agnes. Ini terbukti dengan hadirnya beberapa musisi yang mulai berkarir di Amerika Serikat. Kebanyakan dari mereka berawal dari pembuatan video klip di Youtube hingga ditonton jutaan orang. Kali ini saya mengajak kalian untuk mereview musisi Indonesia yang saat ini meniti karir musiknya di kancah international dan

Zack De La Rocha Kembali, Saatnya RATM Panaskan Mesin

Dunia showbiz international tengah dihebohkan dengan kabar kembalinya vocalis band cadas, Rage Against The Machine. Hal ini sangat langka terjadi pada grup musik international yang notabene sudah absen puluhan tahun. Band yang liriknya menyorot tajam tentang politik dan social ini telah menelurkan banyak album dalam beberapa dasawarsa terakhir. Landasan paham liberalisme di negaranya menjadikan RATM selalu mampu mengkritisi permasalahan sosial dan politik di tengah masyarakat yang dituangkan dalam lirik musik tanpa adanya intervensi hukum. Pastinya kalian pernah nonton film The Matrix bukan? RATM menjadi salah satu pengisi soundtrack dari film fenomenal ini. Woodstock 98 menjadi menjadi kelanjutan momentum bagi grup musik yang satu ini untuk membuat namanya makin dikenal ke seluruh dunia. Band ini menjadi salah satu magnet besar dalam festival tersebut dikarenakan efek DJ yang keluar dari output suara gitar Tom Morello. Namun terlepas dari keunggulan band ini bukan RATM namanya jika

Trend Membongkar Penyesatan Opini Publik

Beberapa hari yang lalu saya berjalan- jalan ke sebuah mall di Jakarta. Di sela lobi saya tidak sengaja bertemu dengan Dokter Richard Lee, salah satu pemilik Skincare terkenal. Tidak lantas diam, saya bergegas mencoba mengambil foto satu frame untuk sebuah dokumentasi. Kebetulan, saya memiliki satu kesamaan dengan beliau yakni satu visi dengan Pesulap Merah, salah satu pesulap yang namanya sedang viral dan menjadi perhatian public. Marchel Radival trending setelah berhasil membongkar banyak trik yang diilakukan dukun berkedok agama. Pembongkaran trik seperti ini sangat menarik dan langka di Indonesia. Opini public yang sesat mampu membuat masyarakat “buta” akan informasi. Disadur dari Kompas.com, pengertian opini public menurut Frazier Moore ialah ungkapan keyakinan yang menjadi pegangan bersama di antara para anggota sebuah kelompok atau public mengenai suatu masalah kontroversial yang menyangkut kepentingan umum. Opini Publik yang bias akan menjadikan masyarakat seolah mempercayai