Semangat selalu untuk teman teman dimanapun kalian berada,
balik lagi bersama saya Rian sang Blogger. Tentunya kalian sudah pasang umbul
umbul dan bendera depan rumah bukan, sebagai bagian seremoni kita saat hari
kemerdekaan RI. Yang jelas pasti ada sejarahnya tuh, kenapa bendera selalu
dipasang ketika perayaan tertentu. Kali ini ayuk kita menilik sejarah bendera itu sendiri serta bagaimana perjuangan merah putih itu sendiri dikibarkan.
Menurut sumber
Britannica, pada mulanya bendera digunakan pertama kali oleh dinasti Zhou di China (1046- 256 SM). Mereka banyak
mengunakan sebagai symbol kebesaran saat peperangan berupa naga atau gambar lainnya.
Pada masa selanjutnya bendera banyak dipakai untuk symbol keagamaan hingga atribut
Nasionalisme masing masing Negara.
Menyangkut Nasionalisme Indonesia, Merah Putih memiliki makna mendalam yakni Merah berarti berani dan putih berarti Suci. Hal tersebut memiliki kesan sendiri untuk para pahlawan yang berani berjuang untuk memerdekakan bangsanya dari kolonialisme. Bendera kita pernah mengalami fase kelam hingga akhirnya bebas berkibar hingga saat ini. Bagaimana ya cerita awal
bendera merah putih digunakan, terus bagaimana juga perjuangan Founding Father kita, Ir.
Soekarno dalam usaha menyelamatkan Sang Saka sebagai simbol Negara?
Sejak jaman Majapahit serta kerajaan Kediri bendera merah
putih sendiri sudah berkibar sebagai lambang kebesaran kerajaan. Demikian
halnya di abad ke 13, beberapa kerajaan lain seperti kerajaan Sisingamangaraja
IX, Kerajaan Aceh, Kerajaan Bugis Bone hingga Pangeran Diponegoro
memakai bendera merah putih sebagai simbol perlawanan terhadap kolonialisme
Belanda.
Mengutip gramedia.com bendera kita mulai sering digunakan pada tahun 1928 oleh para pelajar serta kaum nasionalis
sebagai bentuk protes atas kolonial, namun rupanya Belanda tidak mengijinkan
pengibaran bendera sehingga banyak yang tidak berani untuk memasangnya. Hal ini
masih berlaku hingga berganti kependudukan Jepang.
Situs Kemendikbud menjelaskan akibat menyerahnya
Jepang kepada sekutu, di tanggal 7 september 1944, Dai Nippon menyiarkan bahwa
Indonesia berhak menyatakan kemerdekaannya. Chuuoo Sangi In (Badan yang
membantu pemerintah Jepang, yang terdiri dari Orang Indonesia dan Jepang)
mengadakan sidang tidak resmi per tanggal 12 september 1944 yang dipimpin oleh
Ir. Sukarno.
Sidang tersebut menghasilkan keputusan untuk menyiapkan
Bendera dan Lagu kebangsaan yang akan dipakai untuk upacara kemerdekaan. Sampai
pada akhirnya melalui jahitan Fatmawati, istri Presiden Soekarno, bendera Merah
Putih resmi berkibar pertama kalinya pada saat Proklamasi Kemerdekaan di jalan Proklamasi no. 56, Jakarta. Namun rupanya tidak sampai disitu,
Bung Karno harus menyelamatkan sang Bendera Pusaka ketika dirinya harus
diasingkan ke Bangka oleh Belanda yang mencoba kembali menduduki Indonesia di
tahun 1948. Dalam keadaan tersebut, Sukarno menitipkan Sang Saka kepada
Ajudannya.
Sang ajudan bernama Husein Mutahar mencoba
menyelundupkannya dengan cara memisahkan warna merah dan putih untuk mencoba
mengelabui Belanda agar tidak disita. Setelah penandatanganan kedaulatan
Indonesia di Den Haag tanggal 28 desember 1949, Sang Proklamator memintanya
kembali untuk dijahit. Beliau berhasil kembali ke Yogyakarta sebagai Ibukota
Indonesia saat itu bersama bendera pusaka dengan selamat. Setelah tahun 1958
sesuai Peraturan Pemerintah nomor 40, bendera pusaka wajib dikibarkan di Istana
Negara setiap seremonial 17 Agustus. Di tahun 1968 karena fisiknya sudah tidak
utuh, bendera pusaka diganti oleh replikanya.
Kini kita bisa mengibarkan bendera merah putih sebagai lambang kebesaran Indonesia secara bebas tanpa intervensi dari siapapun. Sejarah panjang telah menceritakan bagaimana gigihnya perjuangan para pahlawan dalam usaha menjaga Sang Saka merah putih.
Sebagai penerus bangsa di abad ke 21, sudah sepantasnya kita tetap menjaga kedaulatan merah putih dan "mengabarkannya" kepada dunia. Bung Karno sendiri pernah mengatakan “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para Pahlawannya.”
Update: Penulis mengucapkan selamat atas kemenangan Timnas U-16 sebagai juara satu Piala AFF. Sangat luar biasa bahagia ketika saya menulis dan tiba tiba ada momentum berharga berupa prestasi international. Garuda Didadaku, tetaplah berkibar merah putihku...Salam NKRI.
Komentar
Posting Komentar