Langsung ke konten utama

Nuansa Roman Dibalik Komik Superhero Marvel

Kembali lagi bersama saya Rian, sang penulis blog keren ini (pede aja..hahaha). Kali ini saya ingin sedikit mengintip dan mengulas film garapan Marvel Comics yang pastinya telah lama populer di kalangan pencinta cinema. Sering muncul pertanyaan di benak saya mengapa tokoh superhero produksi Marvel sangat dikagumi hingga keujung dunia. Menurut pengamatan penulis, rupanya selain kental dengan pengisahan manusia super, komik mereka syarat dengan kisah romantika.

Contohnya saja Spiderman, manusia laba laba ini tentunya telah dikenali hingga plosok desa. Peter Parker tokoh utamanya terlibat romantisme dengan beberapa wanita cantik. Lainnya, film Dr. Strange Multiverse Of Madness yang bulan kemarin booming di bioskop layar lebar. Film ini sangat imajinatif dimana tokohnya berada dalam beberapa semesta yang berbeda. Persamaan Dua film science fiction ini ternyata juga dibumbui oleh kisah percintaan dan romantisme tiap tokoh utamanya.

Kita mulai dengan Spiderman ya…”Who Am I? I’m Spiderman” jargon yang biasa dipakai Peter Parker. Kalian pasti taulah siapa Spidey itu sendiri, lakon yang penuh dengan kekuatan super dengan senjata utamanya jaring laba laba akibat konfigurasi gen. Peter parker merupakan seorang reporter yang kerjanya ialah meliput segala macam aktivitas yang terjadi di kotanya. Dikisahkan Spidey sendiri menjalin hubungan asmara dengan seseorang yang dipinang oleh pejabat tinggi kotanya. Namun karena ketulusan Peter, Mary Jeane akhirnya luluh dengan Sang Spiderman.

Berbeda dengan kisah Spiderman, produksi Marvel lainnya seperti Dr Strange Multiverse Of Madness banyak bercerita mengenai dimensi lain seseorang dalam alam semesta. Kisahnya diawali oleh America Chavez, seorang anak perempuan yang mampu membuka pintu dimensi lain dari setiap orang. Dalam perjalanan semestanya Chavez bertemu Dr Strange, seseorang yang memiliki kekuatan super, yang didalam mimpinya Dr Strange kerap bertemu Chavez. Ditengah misi mereka, America Chavez diburu oleh sang iblis Scarlet Witch.

Pada dimensi lain, Scarlet Witch ialah seorang ibu yang mempunyai dua anak yang sangat ia sayangi. Untuk menuju ke dimensi tersebut Wanda Maximoff alias Scarlet Witch mengejar America Chavez untuk mendapatkan kemampuan membuka pintu alam semesta yang dimiliki Chavez. Kisah Wanda yang ingin menggapai dimensi lain yang membuat film ini kental dengan nuansa roman.

Dibalik kedua Film Box Office dunia diatas ada nama penulis yang patut digarisbawahi karena talentanya sepanjang sejarah dalam dunia perfilman, bernama Stan Lee. Ia menghabiskan masa mudanya dengan menulis di Marvel Comics. Di usia 19 tahun ia sudah menjadi editor untuk timely Comics yang nantinya akan menjadi Marvel. Stan Lee sudah banyak menelurkan tulisan karya fiksi dunia seperti Hulk, Fantastic Four, The Avengers,  Captain America, Spiderman, Iron Man hingga Dr. Strange.

Imajinasinya brilian karena karya tulisnya menghasilkan banyak karakter Superhero yang kuat pengaruhnya untuk audience. Stan Lee mampu menambahkan kisah roman pada serial fiksi superhero garapannya. Ia wafat di usianya ke 95 dengan total kekayaan hampir 733 milyar.

Setidaknya Stan Lee sukses membawa Marvel Comics menjadi seterkenal sekarang. Dengan tulisan fiksinya ia mampu menjangkau seluruh benua. Disini Marvel Comics mencoba mengkonfigurasi karya Stan Lee dan memadukannya dengan unsur romantisme yang memiliki pesan kuat pada tiap filmnya.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Giveaway Gitar pada Beberapa Konser Green Day, Akankah Momen Ini Terjadi di Jakarta?

Musisi kenamaan Green Day resmi mengumumkan Tournya ke Indonesia. Lewat laman promotor terkemuka Indonesia, Ravel Entertainment, Band beranggotakan Billie Joe Armstrong (Vocal Gitar), Mike Dirnt (Bass), dan Tree Cool (Drum) mengkonfirmasi akan berangkat manggung di Ancol Jakarta pada bulan Februari 2025 mendatang. Informasi terkait konser diumumkan pihak promotor lewat situs greendayjkt.com.  Jika mendengar nama grup ini, saya teringat pengalaman mendengarkan musik hingga membawakan lagu mereka ketika pentas seni. Lirik lagu yang bercerita tentang kehidupan, kemanusiaan, politik, social hingga percintaan sangat menarik perhatian para pecinta maupun pelaku industri musik. Vibes yang positif dan gairah muda menjadi magnet tersendiri bagi band ini. Dalam kiprah musik internasional, Green Day telah menyabet beberapa penghargaan kelas dunia seperti Grammy Award, MTV Music Award, Nickelodeon Kids, Billboard Music, Kerrang Award, American Music Award, Iheart Music Award hingga Brit Mu...

Seri Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia : Potret Kesederhanaan dan Toleransi Dunia

Pemimpin Tertinggi umat Katolik, Paus Fransiskus telah menyelesaikan perjalanan Apostolik Asia Pasifik ke Indonesia tanggal 6 September 2024 lalu. Tur ini merupakan serangkaian kunjungan selain ke Papua Nugini, Timor Leste, serta Singapura. Kedatangan Paus ke Indonesia tahun ini merupakan kali ketiga setelah Tur Paus Paulus VI pada tahun 1970, dan Paus Santo Yohanes Paulus II di tahun 1989. Pemilihan Indonesia sebagai destinasi pertama ke Asia Pasifik merupakan sesuatu hal yang menarik, mengingat Indonesia merupakan negara dengan mayoritas Muslim terbesar seluruh dunia. Kunjungan kali ini menyisakan beberapa kesan mendalam bagi banyak kalangan, pasalnya selain memberikan contoh kesederhanaan, Paus juga memberi pesan perdamaian, khususnya untuk publik Indonesia. Hal tersebut dicontohkan saat Pemimpin Hirarki tertinggi umat Katolik hanya menggunakan pesawat komersial sebagai transportasi menuju Asia. Paus menggunakan maskapai ITA Airways yang membutuhkan waktu satu hari untuk sam...

Format Baru Timnas Indonesia Racikan Coach Shin Tae Yong Siap Goyang Sepakbola Internasional

Timnas Indonesia menunjukan kemajuan performa yang sangat signifikan saat menahan imbang tim raksasa sepakbola seperti Australia dan Arab Saudi dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Evolusi ini lantaran pelatih Shin Tae Yong yang dianggap sukses menerapkan strategi jitu-nya untuk pasukan Garuda. Menurut sumber Media Indonesia, STY berhasil melakukan revolusi fisik dan mental terhadap pemain timnas Indonesia. Pelatih asal Korsel tersebut berani memotong para pemain senior yang tidak disiplin, dan menggantinya dengan pemain muda. Faktor lain dalam kebangkitan tim nasional merah putih ialah Naturalisasi. Dengan langkah ini, Indonesia yang tadinya hanya mampu memperlihatkan kualitas permainan saat menghadapi timnas Asia Tenggara, kini mampu bersaing menghadapi tim raksasa dari luar area. Sejak tahun 2020, tercatat sedikitnya 19 pemain Naturalisasi Timnas Indonesia yang berlaga untuk ajang internasional. Menurut sumber bola.com, keseluruhan pemain naturalisasi adalah pema...