Langsung ke konten utama

Jika Dinosaurus Diplot Hidup Berdampingan dengan Manusia

Zaman Prasejarah dunia kaya akan kehidupan liar di luar logika, misalnya dengan adanya hewan raksasa pemangsa daging yang berukuran hingga 15 meter yang pastinya akan memangsa hewan lain yang berukuran lebih kecil. Untungnya sih, saat itu manusia baru menghuni bumi sejuta tahun setelah mereka punah. Dinosaurus sendiri hidup hingga 200 juta tahun yang lalu, hal ini menandakan bumi ini sudah tua teman teman. Diperkirakan lebih dari 1000 species hewan Reptil raksasa yang pernah ada di bumi. Ukurannya sendiri sekitar 3 hingga 15 meter yang terbagi dari Carnivora dan Herbivora. Cukup besar untuk memangsa mahluk hidup disekitarnya.

Baru baru ini Universal Studios merilis film Box Office berjudul “Jurassic Park Dominion” yang tayang pada 10 Juni lalu. Film tersebut mengisahkan peradaban manusia yang hidup berdampingan dengan dinosaurus serta usaha para ilmuwan yang mencoba menciptakan ekosistem untuk melestarikan sang reptile. Lucunya lagi, disini dinosaurus legal untuk diperjualbelikan.

Film garapan Universal ini memperlihatkan secara gamblang bagaimana Tyrannosaurus Rex dan kawan kawan dikonservasi pada sebuah kebun yang luas. Dalam skenario Si T-rex berulang kali menjadi musuh utama, sedangkan spesies lain yang paling bersahabat dikenal sebagai herbivora atau pemakan tumbuhan seperti Brontosaurus yang memiliki leher panjang hingga 26 meter, atau Triceratops yang mirip dengan badak saat ini.

Jurassic Park sendiri berarti taman Jurassic, namun apa pengertian Jurassic itu sendiri? Dikutip dari Wikipedia Jurassic merupakan periode kehidupan di bumi sekitar ±200 juta tahun lalu, dimana saat itu masih banyak berkumpul spesies dinosaurus. Zaman ini menandai zaman Kapur dimana ¾ mahluk hidup di bumi punah.

Pernah kebayang gak sih jika benar Dinosaurus masih ada? Misalnya ketika manusia berkendara terhalang oleh sesosok Dinasaurus besar yang menutupi jalan, wah pasti tambah macet tuh…apalagi kalau kita sedang berenang di sungai tiba tiba ada dino laut yang mondar mandir? pasti jadi aneh ya dunia kita.

Belum lagi misalnya Pterosaurus, sang dino penguasa udara yang panjangnya mencapai 5 meter bisa saja menggoyang pesawat boeing (penumpang) dengan ukuran 28 meter seperti adegan Jurassic Park Dominion, pasti kacau dong sistem transportasi udara kita. FYI nih hingga saat ini sebagian ilmuwan meyakini burung merupakan keturunan dari spesies Pterosaurus yang saat ini masih bertahan setelah kepunahannya.

Kira kira begitu teman teman kisah sains dan fiksi hidup berdampingan dengan dinosaurus yang dapat penulis rangkum kali ini, yang pasti sejarah sudah menulis bumi kita telah berusia jutaan tahun dan tugas kita untuk merawat bumi serta isinya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Museum dengan Segudang Koleksi Boneka Tangan dari Berbagai Penjuru Dunia

Rasanya menyenangkan jika sejenak berjalan ke beberapa tempat yang memiliki citarasa seni yang tinggi, karena dengan demikian, sudah merefresh pikiran. Kali ini penulis meluangkan waktu untuk mengunjungi Museum Wayang yang terletak di Kota Tua, Jakarta. Awal masuk ke museum ini anda akan dihadapkan dengan Boneka Festival dengan tinggi sekitar 3 meter yang menjadi welcome bagi para pengunjung. Setelahnya, anda akan melalui lorong yang penuh dengan etalase yang berisi wayang dari dalam dan luar negeri. Keluar dari lorong, tepatnya di lantai dua terdapat banyak etalase yang menyimpan ratusan wayang dan boneka tangan dari seluruh negeri. Seketika itu rasa seni saya mulai tergugah karena estetika yang tinggi dari setiap wayang yang dipamerkan. Menurut sumber Detik.com, Wayang sendiri pertama kali digelar di Indonesia pada abad ke 10, di masa pemerintahan Raja Kahuripan yang mengisahkan cerita rakyat mengenai kisah Ramayana dan Mahabarata. Wayang diadopsi dari Boneka tangan atau Pupp

Seri Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia : Potret Kesederhanaan dan Toleransi Dunia

Pemimpin Tertinggi umat Katolik, Paus Fransiskus telah menyelesaikan perjalanan Apostolik Asia Pasifik ke Indonesia tanggal 6 September 2024 lalu. Tur ini merupakan serangkaian kunjungan selain ke Papua Nugini, Timor Leste, serta Singapura. Kedatangan Paus ke Indonesia tahun ini merupakan kali ketiga setelah Tur Paus Paulus VI pada tahun 1970, dan Paus Santo Yohanes Paulus II di tahun 1989. Pemilihan Indonesia sebagai destinasi pertama ke Asia Pasifik merupakan sesuatu hal yang menarik, mengingat Indonesia merupakan negara dengan mayoritas Muslim terbesar seluruh dunia. Kunjungan kali ini menyisakan beberapa kesan mendalam bagi banyak kalangan, pasalnya selain memberikan contoh kesederhanaan, Paus juga memberi pesan perdamaian, khususnya untuk publik Indonesia. Hal tersebut dicontohkan saat Pemimpin Hirarki tertinggi umat Katolik hanya menggunakan pesawat komersial sebagai transportasi menuju Asia. Paus menggunakan maskapai ITA Airways yang membutuhkan waktu satu hari untuk sam

Giveaway Gitar pada Beberapa Konser Green Day, Akankah Momen Ini Terjadi di Jakarta?

Musisi kenamaan Green Day resmi mengumumkan Tournya ke Indonesia. Lewat laman promotor terkemuka Indonesia, Ravel Entertainment, Band beranggotakan Billie Joe Armstrong (Vocal Gitar), Mike Dirnt (Bass), dan Tree Cool (Drum) mengkonfirmasi akan berangkat manggung di Ancol Jakarta pada bulan Februari 2025 mendatang. Informasi terkait konser diumumkan pihak promotor lewat situs greendayjkt.com.  Jika mendengar nama grup ini, saya teringat pengalaman mendengarkan musik hingga membawakan lagu mereka ketika pentas seni. Lirik lagu yang bercerita tentang kehidupan, kemanusiaan, politik, social hingga percintaan sangat menarik perhatian para pecinta maupun pelaku industri musik. Vibes yang positif dan gairah muda menjadi magnet tersendiri bagi band ini. Dalam kiprah musik internasional, Green Day telah menyabet beberapa penghargaan kelas dunia seperti Grammy Award, MTV Music Award, Nickelodeon Kids, Billboard Music, Kerrang Award, American Music Award, Iheart Music Award hingga Brit Music