Langsung ke konten utama

Banyak Bule Terpukau oleh Budaya Indonesia, Bagaimana dengan Kita?

Sudah bukan hal yang aneh, jika Indonesia memiliki pesona yang luar biasa perihal budaya, hasil alam, maupun warisan sejarah di mata dunia. Mau bukti? Sejak dulu sudah banyak bangsa menginginkan Indonesia untuk dikuasai. Disisi lain, tidak heran juga jika turis mancanegara banyak yang menetap di Indonesia. Karena di negeri inilah mereka menemukan keramah-tamahan, serta banyak warisan sejarah bernilai yang tidak dimiliki Negara lain. Lantas, hingga seberapa besar saat ini mereka mencintai budaya Indonesia?

Contohnya salah satu kampus Australia mencoba belajar Gamelan dengan membentuk komunitas di Universitas mereka. Dengan komunitas yang mereka bangun, secara otomatis mereka mulai memperkenalkan budaya kita ke penduduk lokal Negara lain.

Menengok University of New South Wales, mereka membentuk suatu komunitas gamelan dimana mereka sering perform warisan budaya Indonesia. Sejak tahun 2013, Gamelan ditambahkan sebagai kegiatan ekstrakulikuler kampus dan semua bisa mengikutinya.

Di lain kota, tepatnya di New York, seorang doctor bernama Andrew Clay Mcgraw bahkan sudah menjadi directur pengembangan gamelan Bali. Hal ini terjadi lantaran Andy memiliki passion mengenai gamelan, yang menurutnya merupakan ansamble dengan harmonisasi yang sempurna.

Saat ini pria bergelar Doktor Universty Of California at Los Angeles tersebut memfokuskan pengembangan tari gamelan sebagai bagian dari etnomusikologi. Dilansir dari VOA, andy berkata walaupun sudah seribu tahun eksis di Indonesia, gamelan merupakan sesuatu yang sangat baru di Amerika.

Tidak heran gamelan hingga dijadikan “Gamelatron” oleh salah satu seniman Amerika, jadi hanya dengan computer seseorang dapat menciptakan komposisi hingga bermain alat musik ini. Aaaron Taylor Kuffner, merupakan sang pencipta inovasi gamelan dengan robotic.

Kembali Lagi ke Australia, musisi Internasional kenamaan Arkarna sempat membawakan lagu “Kebyar Kebyar” dalam rangka merayakan kemerdekaan Indonesia pada 15 Agustus 2015 lalu. Dengan mixing dan clip sempurna, Band ini sukses merebut jutaan hati penonton Indonesia.

Dikutip dari Liputan 6, Band ini mengaku mempunyai misi khusus dalam pemberantasan Narkotika. Salah satu member Band, Matt Hart mengatakan sangat sedih saat mengunjungi rehabilitasi Narkoba di Indonesia yang banyak diisi oleh anak dibawah umur.

Dengan Pesan “Love Indonesia Hate Drugs”, Arkarna berharap hal ini dapat memberikan dukungan kepada generasi muda Indonesia untuk melawan peredaran Narkoba dengan rasa nasionalisme.

Sebagai salah satu bagian dari bangsa ini, kita wajib menghormati jasa leluhur kita yang telah berjuang untuk mempertahankan Indonesia dari serangan bangsa luar. Untuk itu mari kita perkenalkan keindahan Indonesia di mata dunia, seraya melestarikannya. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persaingan Dua Nama Besar Chatbot AI yang Sedang Naik Daun : si Friendly Chat GPT VS si Detail Gemini

Artificial Intelligence saat ini berkembang menjadi pusat informasi yang bebas diakses siapapun dengan data yang terjaga validitasnya. Setelah dirilisnya Chat GPT oleh Open AI besutan Elon Musk pada bulan November 2022, menyusul kemunculan pesaingnya dari Google AI mengeluarkan Chatbot AI bernama Gemini di tahun yang sama. Sesuai dengan namanya, Chatbot AI berarti kecerdasan buatan yang didesain untuk melakukan percakapan secara lisan maupun tulisan. Keduanya mampu memberikan kebutuhan pengguna seperti karya tulis, keperluan informasi, rekomendasi travel, bahkan tempat belanja dengan cara ngobrol santai tanpa diketik. Chatbot AI juga mampu merekam transkrip pembicaraan yang sudah dibicarakan. Hal ini sangat membantu pengguna dalam mengolah informasi juga menerjemahkan suatu karya tulis. Para penemu kecerdasan buatan ini mengumpulkan informasi dari berbagai sumber internet, buku, artikel ilmiah, dan sumber terpercaya lainnya. Data inilah yang digunakan untuk melatih model bahasa C...

Format Baru Timnas Indonesia Racikan Coach Shin Tae Yong Siap Goyang Sepakbola Internasional

Timnas Indonesia menunjukan kemajuan performa yang sangat signifikan saat menahan imbang tim raksasa sepakbola seperti Australia dan Arab Saudi dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Evolusi ini lantaran pelatih Shin Tae Yong yang dianggap sukses menerapkan strategi jitu-nya untuk pasukan Garuda. Menurut sumber Media Indonesia, STY berhasil melakukan revolusi fisik dan mental terhadap pemain timnas Indonesia. Pelatih asal Korsel tersebut berani memotong para pemain senior yang tidak disiplin, dan menggantinya dengan pemain muda. Faktor lain dalam kebangkitan tim nasional merah putih ialah Naturalisasi. Dengan langkah ini, Indonesia yang tadinya hanya mampu memperlihatkan kualitas permainan saat menghadapi timnas Asia Tenggara, kini mampu bersaing menghadapi tim raksasa dari luar area. Sejak tahun 2020, tercatat sedikitnya 19 pemain Naturalisasi Timnas Indonesia yang berlaga untuk ajang internasional. Menurut sumber bola.com, keseluruhan pemain naturalisasi adalah pema...

Museum dengan Segudang Koleksi Boneka Tangan dari Berbagai Penjuru Dunia

Rasanya menyenangkan jika sejenak berjalan ke beberapa tempat yang memiliki citarasa seni yang tinggi, karena dengan demikian, sudah merefresh pikiran. Kali ini penulis meluangkan waktu untuk mengunjungi Museum Wayang yang terletak di Kota Tua, Jakarta. Awal masuk ke museum ini anda akan dihadapkan dengan Boneka Festival dengan tinggi sekitar 3 meter yang menjadi welcome bagi para pengunjung. Setelahnya, anda akan melalui lorong yang penuh dengan etalase yang berisi wayang dari dalam dan luar negeri. Keluar dari lorong, tepatnya di lantai dua terdapat banyak etalase yang menyimpan ratusan wayang dan boneka tangan dari seluruh negeri. Seketika itu rasa seni saya mulai tergugah karena estetika yang tinggi dari setiap wayang yang dipamerkan. Menurut sumber Detik.com, Wayang sendiri pertama kali digelar di Indonesia pada abad ke 10, di masa pemerintahan Raja Kahuripan yang mengisahkan cerita rakyat mengenai kisah Ramayana dan Mahabarata. Wayang diadopsi dari Boneka tangan atau Pupp...