Langsung ke konten utama

Ekspedisi Para Penjelajah MARS

Para astronom terus berupaya untuk meneliti planet lain yang memiliki syarat untuk keberlangsungan mahluk hidup. Salah satu tujuannya diantara lain, jika suatu saat bumi sesak oleh over populasi, kita memiliki alternatif untuk hunian baru. Yups, kali ini penulis akan coba merangkum wahana yang coba diluncurkan dalam rangka menjajaki kemungkinan tempat tinggal baru, yakni MARS. 

Bukan tanpa halangan manusia mengeksplorasi planet tersebut, hal ini terbukti dengan keterbatasan teknologi, teritorial angkasa, maupun tingkat kerumitan untuk menghadapi orbit dan atmosfer, serta tekstur permukaan tanah MARS. Belum lagi bahan bakar yang harus disediakan pesawat luar angkasa.

Hingga saat ini sudah setengah wahana yang berangkat ke MARS dinyatakan gagal. Hal ini seperti yang dialami ESA (Europe Space Agency) di tahun 2003, robot ekspedisi ke MARS, beagle 2, hilang setelah mendarat disana. 

Contoh lainnya ialah ketika roket percobaan SN9 dari Space X dilaporkan meledak ketika mendarat. Proyek raksasa milik Elon Musk tersebut merupakan perusahaan swasta Amerika yang memiliki misi kolonisasi manusia ke Bulan, Mars, dan Planet luar angkasa.

SpaceX sendiri merupakan satu-satunya perusahaan transportasi antariksa AS swasta yang sukses membawa penumpang menuju International Space Station (ISS), atau orbit bumi menggunakan pesawat Crew Dragon Demo 2, pada bulan Mei 2020 lalu.

Awal Ekspansi Planet Merah

Wahana pertama yang berhasil mendarat di planet ini ialah Mars 3. Spacecraft ini berhasil mendarat di Planet tersebut pada tahun 1971, setelah pendahulunya MARS 2 crash dan gagal mendarat disana. Project MARS 2 dan MARS 3 disponsori oleh Negara Uni Soviet. MARS 3 merupakan pesawat robot yang bertugas untuk membawa sampel tanah dari planet merah.

Misi menjelajah diteruskan oleh Viking satu dan dua. Pesawat tersebut berangkat pada tahun 1971 dan 1980. Dilanjutkan Mars Pathfinder, serta Sojourner Rover di tahun 1997. Spirit, dan Oppurtinity menyusul di tahun 2004. Kemudian ada space craft Phoenix yang sampai pada tahun 2008, dan pesawat Curiosity di tahun 2011.

Awal tahun 2021, ada tiga negara maju yang bulan Februari ini menjalankan misinya ke MARS, yakni AS, UEA, dan China. Tiga Negara tersebut mempunyai program yang berbeda beda. Untuk AS dengan Persevarence, akan mencoba menggali kawasan khatulistiwa yang disebut Jezero. Disana para peneliti akan mencoba mengumpulkan data mengenai sumber air serta fosil yang kemungkinan ada di MARS.

Berbeda dengan AS, UEA muncul dengan pesawat angkasa bernama Hope. Dengan pesawat ini diharapkan manusia dapat mengetahui struktur geologi planet MARS. Seperti yang dilansir dari emiratesmarsmission.com, space craft ini memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana keadaan atmosfer di planet tersebut.

Lalu Bagaimana dengan China? Spacecraft China sendiri beberapa hari lalu sudah berada tepat di orbit planet MARS. Mereka memberi nama pesawat luar angkasa mereka dengan Tianwen 1. Wahana ini khusus menyelidiki tentang permukaan dan keberadaan air mineral di MARS.

Persamaan misi ketiga Negara tersebut ialah ingin mengembangkan sains dalam sebuah peradaban manusia, serta mendorong masyarakat dunia agar aktif menginformasikan terhadap kemungkinan hunian baru di masa depan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Museum dengan Segudang Koleksi Boneka Tangan dari Berbagai Penjuru Dunia

Rasanya menyenangkan jika sejenak berjalan ke beberapa tempat yang memiliki citarasa seni yang tinggi, karena dengan demikian, sudah merefresh pikiran. Kali ini penulis meluangkan waktu untuk mengunjungi Museum Wayang yang terletak di Kota Tua, Jakarta. Awal masuk ke museum ini anda akan dihadapkan dengan Boneka Festival dengan tinggi sekitar 3 meter yang menjadi welcome bagi para pengunjung. Setelahnya, anda akan melalui lorong yang penuh dengan etalase yang berisi wayang dari dalam dan luar negeri. Keluar dari lorong, tepatnya di lantai dua terdapat banyak etalase yang menyimpan ratusan wayang dan boneka tangan dari seluruh negeri. Seketika itu rasa seni saya mulai tergugah karena estetika yang tinggi dari setiap wayang yang dipamerkan. Menurut sumber Detik.com, Wayang sendiri pertama kali digelar di Indonesia pada abad ke 10, di masa pemerintahan Raja Kahuripan yang mengisahkan cerita rakyat mengenai kisah Ramayana dan Mahabarata. Wayang diadopsi dari Boneka tangan atau Pupp

Seri Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia : Potret Kesederhanaan dan Toleransi Dunia

Pemimpin Tertinggi umat Katolik, Paus Fransiskus telah menyelesaikan perjalanan Apostolik Asia Pasifik ke Indonesia tanggal 6 September 2024 lalu. Tur ini merupakan serangkaian kunjungan selain ke Papua Nugini, Timor Leste, serta Singapura. Kedatangan Paus ke Indonesia tahun ini merupakan kali ketiga setelah Tur Paus Paulus VI pada tahun 1970, dan Paus Santo Yohanes Paulus II di tahun 1989. Pemilihan Indonesia sebagai destinasi pertama ke Asia Pasifik merupakan sesuatu hal yang menarik, mengingat Indonesia merupakan negara dengan mayoritas Muslim terbesar seluruh dunia. Kunjungan kali ini menyisakan beberapa kesan mendalam bagi banyak kalangan, pasalnya selain memberikan contoh kesederhanaan, Paus juga memberi pesan perdamaian, khususnya untuk publik Indonesia. Hal tersebut dicontohkan saat Pemimpin Hirarki tertinggi umat Katolik hanya menggunakan pesawat komersial sebagai transportasi menuju Asia. Paus menggunakan maskapai ITA Airways yang membutuhkan waktu satu hari untuk sam

Dua Aplikasi Chatbot AI yang Diunggulkan Sebagai Mesin Pengolah Informasi

Tentunya sebagai manusia modern, kita wajib mengetahui ekosistem teknologi yang berlaku saat ini. Terlebih jaman disrupsi, dimana hampir semua lini aktivitas beradaptasi dengan teknologi terbaru, seperti AI atau yang disebut "kecerdasan buatan." Seseorang yang membutuhkan akses informasi, tentunya akan mencari beberapa sumber seperti buku dan sejarah. Dengan bantuan teknologi AI, kita tidak harus bersusah payah untuk mencari sumber buku seperti keluar rumah, atau ke perpustakaan. Menggunakan AI atau Artificial Intelligence, Chatbot berfungsi sebagai mesin obrolan otomatis setiap pertanyaan dari pembaca. Seperti halnya customer service online yang mampu berdialog hingga masa kerja 24/7 (dibaca: 24 jam selama seminggu). Selain masa kerja yang lebih panjang, Chatbot mampu menggantikan posisi seorang customer service sehingga mampu memeberikan kenyamanan bagi para pengguna. Kini ada dua sumber kurasi atau pengumpul data yang sedang trending sebagai bahan referensi dalam m