Langsung ke konten utama

Rekaman Bumi ke Luar Angkasa, Alien Eksis?

Berbicara mengenai Astronomi emang gak ada habisnya, pasalnya kita sebagai manusia di planet bumi pastinya penasaran dong dengan keadaan alam semesta dan apa yang terjadi disana. Setidaknya, selama ini NASA-lah yang konsisten melakukan penelitian tersebut dengan meluncurkan banyak pesawat luar angkasa untuk meyelidiki keadaan disana. 

Voyager, pesawat tanpa awak yang telah beroperasi sejak tahun 1977 akan menjadi cikal bakal penemuan spektakuler manusia dimasa depannya. Karena pesawat nirawak tersebut dirancang secara rutin untuk mengirim gambar dan rekaman mengenai kejadian dan peristiwa yang ada di tata surya kita, guys. 

Hingga saat ini Voyager 1 telah mengeksplorasi Saturnus, dan Jupiter beserta momen ledakan vulkanik bulannya. Sedangkan, planet Uranus, dan Neptunus beserta satelitnya sukses diabadikan dalam bentuk foto oleh kembarannya, Voyager 2

pict. source: spotlightenglish.com
Namun apa hubungannya dengan tema kali ini? Kita sendiri sudah seringkali mendengar rekaman para musisi terkenal yang menghasilkan karya luar biasa bagi para penggemarnya. 

Kemudian apa jadinya jika rekaman lagu ditujukan untuk mengirim sinyal kepada Alien? Di pesawat inilah NASA menyertakan sebuah rekaman untuk menyampaikan pesan kepada mahluk asing diluar sana. 

Berbentuk piringan emas, NASA merekam 115 gambar berikut suara alam, juga ucapan salam dalam 55 bahasa dari banyak suku bangsa di bumi. Golden Voyager Record juga merekam lagu dari 27 musisi dunia diantaranya milik maestro musik seperti Bach, Mozzart, dan Beethoven

Uniknya, ada juga lagu berbahasa jawa di dalam alat pemutar lagu tersebut.

FYI, Voyager hanya memiliki system data penerima pesan sebesar 64 kilobyte, atau 0,000064 GB!! Jadi ya sesederhana itulah, sedangkan saat ini kecanggihan sistem data ponsel yang beredar sudah mencapai 1 TB!! 

Paling gak sih dengan bantuan Voyager, rekaman musisi legendaris telah diperdengarkan di luar angkasa, ya ga sih?   

Kebayang kalau bener ada Alien, mereka pasti kebingungan sama teknologi yang sudah out of date, karena  memang tujuan utama adanya piringan ini diperuntukkan memberi informasi mengenai planet kita. 

Namun sayangnya saat Voyager diluncurkan, NASA belum memiliki teknologi yang mumpuni. Faktanya, hingga saat ini belum ada sinyal atau gerakan balasan dari mereka. 

Penulis menebak jika hal ini terjadi, pasti jadi viral deh, dan udah pasti trending di media social akan diramaikan dengan fenomena UFO  

Walau demikian jika alien eksis, setidaknya mereka telah mendapatkan informasi yang berfaedah, yakni kehidupan beserta peradaban Bumi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Giveaway Gitar pada Beberapa Konser Green Day, Akankah Momen Ini Terjadi di Jakarta?

Musisi kenamaan Green Day resmi mengumumkan Tournya ke Indonesia. Lewat laman promotor terkemuka Indonesia, Ravel Entertainment, Band beranggotakan Billie Joe Armstrong (Vocal Gitar), Mike Dirnt (Bass), dan Tree Cool (Drum) mengkonfirmasi akan berangkat manggung di Ancol Jakarta pada bulan Februari 2025 mendatang. Informasi terkait konser diumumkan pihak promotor lewat situs greendayjkt.com.  Jika mendengar nama grup ini, saya teringat pengalaman mendengarkan musik hingga membawakan lagu mereka ketika pentas seni. Lirik lagu yang bercerita tentang kehidupan, kemanusiaan, politik, social hingga percintaan sangat menarik perhatian para pecinta maupun pelaku industri musik. Vibes yang positif dan gairah muda menjadi magnet tersendiri bagi band ini. Dalam kiprah musik internasional, Green Day telah menyabet beberapa penghargaan kelas dunia seperti Grammy Award, MTV Music Award, Nickelodeon Kids, Billboard Music, Kerrang Award, American Music Award, Iheart Music Award hingga Brit Mu...

Seri Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia : Potret Kesederhanaan dan Toleransi Dunia

Pemimpin Tertinggi umat Katolik, Paus Fransiskus telah menyelesaikan perjalanan Apostolik Asia Pasifik ke Indonesia tanggal 6 September 2024 lalu. Tur ini merupakan serangkaian kunjungan selain ke Papua Nugini, Timor Leste, serta Singapura. Kedatangan Paus ke Indonesia tahun ini merupakan kali ketiga setelah Tur Paus Paulus VI pada tahun 1970, dan Paus Santo Yohanes Paulus II di tahun 1989. Pemilihan Indonesia sebagai destinasi pertama ke Asia Pasifik merupakan sesuatu hal yang menarik, mengingat Indonesia merupakan negara dengan mayoritas Muslim terbesar seluruh dunia. Kunjungan kali ini menyisakan beberapa kesan mendalam bagi banyak kalangan, pasalnya selain memberikan contoh kesederhanaan, Paus juga memberi pesan perdamaian, khususnya untuk publik Indonesia. Hal tersebut dicontohkan saat Pemimpin Hirarki tertinggi umat Katolik hanya menggunakan pesawat komersial sebagai transportasi menuju Asia. Paus menggunakan maskapai ITA Airways yang membutuhkan waktu satu hari untuk sam...

Persaingan Dua Nama Besar Chatbot AI yang Sedang Naik Daun : si Friendly Chat GPT VS si Detail Gemini

Artificial Intelligence saat ini berkembang menjadi pusat informasi yang bebas diakses siapapun dengan data yang terjaga validitasnya. Setelah dirilisnya Chat GPT oleh Open AI besutan Elon Musk pada bulan November 2022, menyusul kemunculan pesaingnya dari Google AI mengeluarkan Chatbot AI bernama Gemini di tahun yang sama. Sesuai dengan namanya, Chatbot AI berarti kecerdasan buatan yang didesain untuk melakukan percakapan secara lisan maupun tulisan. Keduanya mampu memberikan kebutuhan pengguna seperti karya tulis, keperluan informasi, rekomendasi travel, bahkan tempat belanja dengan cara ngobrol santai tanpa diketik. Chatbot AI juga mampu merekam transkrip pembicaraan yang sudah dibicarakan. Hal ini sangat membantu pengguna dalam mengolah informasi juga menerjemahkan suatu karya tulis. Para penemu kecerdasan buatan ini mengumpulkan informasi dari berbagai sumber internet, buku, artikel ilmiah, dan sumber terpercaya lainnya. Data inilah yang digunakan untuk melatih model bahasa C...