Langsung ke konten utama

Kereta Api Ini Lintasi Benua Hanya dengan 42 Menit

Sebagian besar manusia melakukan travelling. Dengan travelling, kita dapat melakukan transaksi bisnis, mengenal sebagian daerah yang belum dikenal serta menjadikan momen tersendiri untuk hidup. Sebagian orang memanfaatkan travelling untuk mencicipi makanan khas, ataupun tradisi atau kultur yang berbeda. Namun bagaimana jika jarak antar benua membutuhkan waktu yang tak singkat? Untuk menjawab itu semua, saat ini para ilmuwan sedang mengerjakan proyek Gravity Train, yakni kereta api yang memanfaatkan daya gravitasi untuk sampai ke benua lain dengan waktu hanya 42 menit, dengan kata lain ribuan kilometer hanya ditempuh dengan waktu 42 menit. Dikutip dari sumber Discovery Channelsaat ini para ilmuwan dunia sedang melakukan penelitian yang berkelanjutan, supaya Gravity Train ini suatu saat dapat terwujud. 

sumber : Wikimedia.org

Dalam sebuah klipnya di Discovery Channel, seorang Professor fisika dari City College Of New York, Michio Kaku menjelaskan, penemuan ini didasarkan dari bola basket yang dilemparkan kebawah dari ketinggian beberapa meter. Hasilnya, sangat cepat bola basket itu meluncur kebawah. Hal ini dikarenakan gravitasi bumi. Sama halnya dengan bola basket, kereta api masa depan dengan memanfaatkan gaya gravitasi bumi melalui tunel yang dibuat membelah perut bumi. 

Lanjutnya, dirinya menjelaskan untuk membuat jalur kereta api sangat dibutuhkan pengerjaan yang rumit, karena untuk mengebor dan melewati perut bumi, kita harus mengevakuasi udara di pusat bumi yang panasnya diperkirakan mencapai 10.000 derajat Farenheit. Namun kendala- kendala tersebut bukan menjadi penghalang untuk para ilmuwan yang sedang mengadakan inovasi berkelanjutan.

Penulis membayangkan jika penemuan tersebut berhasil, maka manusia di seluruh penjuru dunia dapat makan siang di belahan bumi lain dengan waktu 42 menit, berpariwisata dari Indonesia menuju pegunungan terindah di dunia : Alaska, atau ke studio Abbey Road, dimana musisi dunia melakukan rekamanItu semua hanya membutuhkan waktu kurang lebih 42 menit. Luar biasa dan pasti sangat ditunggu.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Museum dengan Segudang Koleksi Boneka Tangan dari Berbagai Penjuru Dunia

Rasanya menyenangkan jika sejenak berjalan ke beberapa tempat yang memiliki citarasa seni yang tinggi, karena dengan demikian, sudah merefresh pikiran. Kali ini penulis meluangkan waktu untuk mengunjungi Museum Wayang yang terletak di Kota Tua, Jakarta. Awal masuk ke museum ini anda akan dihadapkan dengan Boneka Festival dengan tinggi sekitar 3 meter yang menjadi welcome bagi para pengunjung. Setelahnya, anda akan melalui lorong yang penuh dengan etalase yang berisi wayang dari dalam dan luar negeri. Keluar dari lorong, tepatnya di lantai dua terdapat banyak etalase yang menyimpan ratusan wayang dan boneka tangan dari seluruh negeri. Seketika itu rasa seni saya mulai tergugah karena estetika yang tinggi dari setiap wayang yang dipamerkan. Menurut sumber Detik.com, Wayang sendiri pertama kali digelar di Indonesia pada abad ke 10, di masa pemerintahan Raja Kahuripan yang mengisahkan cerita rakyat mengenai kisah Ramayana dan Mahabarata. Wayang diadopsi dari Boneka tangan atau Pupp

Seri Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia : Potret Kesederhanaan dan Toleransi Dunia

Pemimpin Tertinggi umat Katolik, Paus Fransiskus telah menyelesaikan perjalanan Apostolik Asia Pasifik ke Indonesia tanggal 6 September 2024 lalu. Tur ini merupakan serangkaian kunjungan selain ke Papua Nugini, Timor Leste, serta Singapura. Kedatangan Paus ke Indonesia tahun ini merupakan kali ketiga setelah Tur Paus Paulus VI pada tahun 1970, dan Paus Santo Yohanes Paulus II di tahun 1989. Pemilihan Indonesia sebagai destinasi pertama ke Asia Pasifik merupakan sesuatu hal yang menarik, mengingat Indonesia merupakan negara dengan mayoritas Muslim terbesar seluruh dunia. Kunjungan kali ini menyisakan beberapa kesan mendalam bagi banyak kalangan, pasalnya selain memberikan contoh kesederhanaan, Paus juga memberi pesan perdamaian, khususnya untuk publik Indonesia. Hal tersebut dicontohkan saat Pemimpin Hirarki tertinggi umat Katolik hanya menggunakan pesawat komersial sebagai transportasi menuju Asia. Paus menggunakan maskapai ITA Airways yang membutuhkan waktu satu hari untuk sam

Giveaway Gitar pada Beberapa Konser Green Day, Akankah Momen Ini Terjadi di Jakarta?

Musisi kenamaan Green Day resmi mengumumkan Tournya ke Indonesia. Lewat laman promotor terkemuka Indonesia, Ravel Entertainment, Band beranggotakan Billie Joe Armstrong (Vocal Gitar), Mike Dirnt (Bass), dan Tree Cool (Drum) mengkonfirmasi akan berangkat manggung di Ancol Jakarta pada bulan Februari 2025 mendatang. Informasi terkait konser diumumkan pihak promotor lewat situs greendayjkt.com.  Jika mendengar nama grup ini, saya teringat pengalaman mendengarkan musik hingga membawakan lagu mereka ketika pentas seni. Lirik lagu yang bercerita tentang kehidupan, kemanusiaan, politik, social hingga percintaan sangat menarik perhatian para pecinta maupun pelaku industri musik. Vibes yang positif dan gairah muda menjadi magnet tersendiri bagi band ini. Dalam kiprah musik internasional, Green Day telah menyabet beberapa penghargaan kelas dunia seperti Grammy Award, MTV Music Award, Nickelodeon Kids, Billboard Music, Kerrang Award, American Music Award, Iheart Music Award hingga Brit Music