Cara berfikir seseorang biasanya sangat dipengaruhi oleh kecerdasan otak mereka. Dunia psikologis membedakan otak manusia menjadi dua: otak kanan dan otak kiri. Mereka yang mengandalkan otak kiri, lebih cenderung berfikir dengan sistematis, berdasarkan angka dan keteraturan, sedangkan mereka yang mengandalkan otak kanan lebih cenderung berfikir kreatif, ketidakteraturan, dan lebih bernilai seni. Setiap manusia mendapat porsi masing- masing dalam berfikir. Walaupun memiliki keterbatasan dalam belajar atau berhitung, tidak selamanya seorang manusia tidak dapat mengerjakan sesuatu. Bahkan banyak orang jenius berasal dari keterbelakangan tersebut. Namun apa stimulusnya?
New Atlas |
Bicara mengenai Jenius, sempat saya melihat sebuah tayangan di BBC Knowledge, mengenai seorang anak yang menderita autisme, diuji oleh seorang pakar psikolog untuk memetakan sebagian wilayah di kota London. Kemudian, ia diajak oleh kru untuk melintas di atas kota menggunakan helikopter. Sesampainya di daratan ia gambarkan kembali di atas kanfas. Hasilnya, sangat luar biasa, ia sanggup menggambar persis seperti yang ia lihat dari helikopter, setelah diselidiki, ternyata ia merupakan seorang penggemar musik klasik dan juga lihai memainkannya. Sebut saja Albert Enstein, ia juga memiliki kisah yang serupa dengan anak yang saya ceritakan tadi.
Semasa kecil Einstein dikenal sebagai pelajar yang lambat dan pemalu, hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh dyslexsya atau ketidakmampuan seseorang untuk belajar dikarenakan kurang pandai membaca dan menulis. Pendapat lain yang berkembang belakangan ini, tentang perkembangan mentalnya adalah dia menderita Sindrom Asperger, sebuah kondisi yang berhubungan dengan autisme. Kebetulan, sang Ibu sendiri adalah seorang pianis, sejak umur 6 tahun ia diperkenalkan dengan biola. Ia mulai menyukai musik klasik dunia di umur 13 tahun, seperti ciptaan Bach dan Mozart. Einstein mulai memainkan alat biola tersebut dan mengikuti Orchestra, sampai teman- temannya berkomentar "Enstein bukan orang yang mahir memainkan biola, namun jika anda mendengarkannya bermain, anda akan merasakan alunan musik yang berhasrat dan memiliki keunikan tersendiri".
askideas |
Penemuan teori realitivitas umum membawanya menjadi ilmuwan terbesar sepanjang masa, dengan juga turut menyumbang rumus-rumus fisika yang menjadikannya pengembang terciptanya tenaga nuklir. Rumusnya yang paling terkenal adalah E=mc2. Pada tahun 1921 Enstein dianugerahi sebagai bapak nobel fisika.
Perannya dalam pengembangan bom atom, sangat membuatnya merasa bersalah, ketika bom atom digunakan Amerika untuk membinasakan ratusan ribu orang di Hirhosima-Nagasaki, Jepang. Dalam suratnya kepada sahabat pena-nya di Hirosima ia mengatakan bahwa ia sangat menyesalkan perbuatan Amerika untuk menjatuhkan bom atom tersebut yang menyebabkan ratusan ribu orang tewas sia-sia. Berkat penemuannya, banyak orang memanfaatkan tenaga nuklir untuk kemajuan teknologi. Enstein, meninggal pada saat umurnya ke 76 tahun di kota Princeton, New Jersey.
Komentar
Posting Komentar