“Seperti bintang ia bersinar mengisi hariku yang kelam, aku yang dulu padam tlah kau temukan” seperti itu kira kira salah satu lirik dari band Utopia yang namanya dulu pernah santer di kuping penggemar musik tanah air. Jaman sekarang banyak banget penggunaan diksi Stars atau bintang untuk keperluan syair, nama perusahaan hingga nama personal. Kali ini saya ingin sharing sedikit catatan mengenai gas raksasa yang dapat sepopuler hingga saat ini, bahkan rasinya mampu menjadi penunjuk arah para musafir jaman dulu. Di abad ke 16, bintang hanya terlihat sebagai titik terang dari teleskop yang ditemukan oleh Isaac Newton. Dahulu kala, bintang atau sebutan sinar terang yang bercahaya di langit mampu menjadi navigasi untuk para musafir dan pelaut. Seperti halnya, Ursa Mayor yang sering dipakai oleh nelayan dalam menentukan arah pelayarannya. Rasi bintang lainnya seperti Orion untuk arah barat, Scorpio untuk arah tenggara dan juga Crux. Bintang sendiri merupakan kumpulan beberapa atom hydrogen